Rabu, 08 Desember 2010

Arti kemenangan dalam dakwah

Tags
Oleh Witantri Swandini

Tatkala seseorang menyatakan diri sebagai penganut agama, maka yang muncul dalam kesadarannya adalah tentang ketuhanan, kemanusian, keselamatan, dan eksistensi jagat raya ini. Terkait dengan ketuhanan, agama mengajarkan tentang penyembahan, pengabdian dan pengorbanan. Dalam konsep kemanusiaan, di sana diajarkan tentang kasih sayang, kekeluargaan, kepedulian, tolong menolong dan sebagainya. Agama mengajarkan tentang jalan menuju selamat, baik dalam kehidupan hari ini, di dunia, maupun di akherat nanti. Agama juga mengajarkan tentang kehidupan berbagai hal terkait dengan eksistensi jagat raya ini.

Demikian juga halnya adalah agama Islam. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw., juga mengajarkan tentang ketuhanan, penciptaan manusia dan jagat raya, manusia, alam, dan konsep tentang keselamatan. Islam mengenalkan tentang Tuhan Yang Maha Esa. Allahu ahad, Allah as-Shomad, Lam Yalid walam yuulad, walam yakun lahuu kufuwan ahad. Islam juga mengajarkan tentang bagaimana asal mula eksistensi manusia dan jagad raya. Penciptaan manusia dan alam ini diterangkan oleh kitab suci al Qur’an. Kitab suci juga menjelaskan tentang manusia dengan berbagai perilakunya. Dalam hal ini al Qur’an menjelaskan dari berbagai aspek manusia mulai dari qolb, akal, fikr, dan jasad, serta lingkungannya.

Terkait dengan manusia, Islam menjelaskan bahwa seluruh ciptaan Allah adalah diperuntukkan bagi manusia. Jagad raya ini adalah untuk keselamatan dan sekaligus kesejahteraan bagi manusia dan bukan sebaliknya. Untuk mengangkat derajad manusia dari makhluk yang lain, manusia dianjurkan untuk melakukan kegiatan spiritual dan pengabdian kepada Allah, wama kholaqtul jinna wal insya illa liyakbudun . Manusia melalui kitab suci al Qur’an diberikan petunjuk tentang keselamatan. Jalan keselamatan itu adalah keimanan, ke Islaman dan ikhsan, amal sholeh dan akhlakul karimah. Selain itu manusia, dalam hidupnya agar supaya menggapai kebahagiaan maka harus mengembangkan rasa syukur, ikhlas, sabar, tawakkal, amanah dan istiqomah.

Ajaran yang mulia itu, tidak saja agar dijalankan sendiri, melainkan supaya dibagi-bagi kepada yang lain. Kewajiban berbagi menyeru pada Islam, disebut sebagai kewajiban berdakwah. Kaum muslimin di saat mendapatkan kemuliaan, kebahagian dan keuntungan dalam hidup, dianjurkan agar berbagi kepada sesama. Demikian pula ajaran Islam yang mendatangkan kebahagiakan itu, hendaknya dibagi-bagi kepada sesama melalui dakwah. Perintah berdakwah ini secara jelas diuangkap dalam al Qur’an bahwa : udz’u ila sabili robbika bil hikmah. Serulah manusia kepada jalan Allah dengan cara yang bijak. Hadits Nabi juga memerintahkan seperti itu dengan sabdanya, ballighu ‘anni walau ayatan. Atas dasar ayat al Qur’an dan hadits Nabi tersebut setiap muslim dianjurkan untuk mengajak saudara-saudaranya menuju ke selamatan, yaitu jalan Islam.

Tugas berdakwah ini dijalankan oleh umat Islam di semua tempat dan juga sepanjang waktu. Atas usaha dakwah ini, umat Islam semakin lama semakin berekembang jumlahnya di seluruh belahan dunia. Jumlah kaum muslimin yang semakin bertambah, kemudian disebut sebagai kemengangan dakwah. Dakwah disebut telah mendapatkan kemenangan jika nilai-nilai Islam, yaitu keimanan, amal sholeh, dan akhlakul karimah mewarnai kehidupan manusia di mana dan kapan saja. Menang dalam berdakwah bukan tatkala orang lain menjadi terkalahkan dalam pengertian menderita dan nista, melainkan justru sebaliknya. Yaitu tatkala orang-orang yang terkena sasaran dakwah menjadi selamat, baik selamat agamanya, jiwa, hartanya, akalnya, dan keturunannya.

Atas dasar pandangan tersebut, maka dakwah dikatakan berhasil manakala terwujud sebuah kehidupan yang penuh kedamaian, keselamatan, dan kebahagian secara bersama-sama, dan sebaliknya terhindar dari hal-hal yang mengganggu atau merusak kehidupan . Karena itu, dakwah semestinya dilakukan dengan nasehat yang baik, ketauladanan, akhlakul karimah, damai, tidak memaksa, dan dilakukan dengan penuh hikmah. Inilah sesungguhnya cara dakwah dan juga gambaran yang disebut sebagai kemenangan berdakwah.

Wallahu a’lam.

Laman