Kamis, 04 April 2019

FORMASI (Forum Manajamen Syuro Islami)

Tags


Manajemen Syuro
(Mencari Keputusan Untuk Mufakat)
Oleh: Nurdiansyah Prabowo

Ketika sebelum perang Uhud, Rasullulah selalu melakukan syuro. Ketika itu, Rasulullah mendapat mimpi bahwa kaum muslim akan mendapat sambutan yang baik di Madinah, bukandi luar kota Madinah. Hikmah yang dapat diambil dari  Perang Uhud, yaitu :
a.       Musyawarah
b.       Ketaatan Prajurit kepada atasannya
Syuro itu bukan suatu forum untuk mengambil kebijakan, tapi juga tempat untuk belajar. Syuro untuk menggali hal- hal yang baik. Syuro itu hal yang penting,bukan hanya sebuah formalitas untuk mencapai hal tertentu.
Hal yang harus dilakukan ketika syuro :
a.        Hal yang pertama dalam syuro yaitu pemimpinny harus jelas. Pemimpin yang dimaksud disini tidak harus pemimpin tertinggnya tetapi tergantung dengan momennya.
b.       Diawali dengan aktivitas-aktivitas rukhiyah, untuk memastikan apakah pengurus sduah tersetuh atau sudah berhubungan dengan Allah. Misal, adanya targetan rukhiyah sebelum kegiatan, seperti tilawah, shalah dhuha, Qiyamul lail dll.
c.       Ada pemisahan yang jelas antara ikhwan dan akhwat untuk menjaga kondusifitas syuro.
d.       Prinsip mayoritas, artinya pendapat yang dipakai adalah pendapat mayoritas.
e.       Hasil syuro tidak boleh diganggu gugat.
f.        Menyiapkan konsep atau konten yang akan dibahas. Tidak tergantung pada kadep/koakh.
Syuro ini Sebagai sarana untuk merekatkan ukhuwah

Syuro menjadi wadah sebuah organisasi untuk bertukar pikiran, mencari jalan keluar, dan mengambil keputusan. Keputusan yang disahkan saat syuro menjadi keputusan yang tidak dapat diganggu gugat dan harus di taati oleh anggota departemen. Jadi, usahakan saat ada syuro kamu datang yaa, biar ide mu bisa terealisasikan, paling tidak dapat didengar oleh teman mu deh :) 

Barakallah Fiikum...

Cerita Up Grading UKMF Jm Al-Ishlah 2019

Tags


~ Our Story ~

Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Setelah melaksanakan temu perdana anggota baru keluarga Al Ishlah yang di laksanakan tanggal 17 Februari 2019 yang di adakan di Mushola Ar-Rahman. Kini Al-Ishlah melaksanakan Up Grading yang di adakan di SDIT Baitusalam hal itu bertujuan untuk mempererat tali persaudaran dan kekeluargaan antar pengurus UKMF JM Al-Ishlah.  Kloter Pertama berangkat pada Sabtu pagi, tanggal 9 maret pukul 09.00 kemudian disusul kloter kedua berangkat pada tanggal 9 Maret 2019 sore sekitar jam 16.00 WIB berkumpul di Mushola Ar-Rahman setelah kumpul semua rombongan melakukan perjalanan menuju SDIT Baitusalam 2 sekitar satu jam menempuh perjalanan rombongan tiba di tempat tujuan dengan selamat. Kami tiba di sana sudah memasuki waktu sholat maghrib dan dilanjutkan kegiatan sholat jamaah.

Acara dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Acara dimulai dengan pembukaan kemudian dilanjutkan dengan tilawah sembari menunggu waktu sholat dhuhur. Setelah selesai sholat dhuhur berjamaah, peserta up grading diarahkan menuju aula SD IT Baitussallam 2 dan dilanjutkan dengan kegiatan penyampaian materi yang terbagi dua sesi hingga menjelang magrib. Selanjutnya kami berkumpul di aula SDIT Baitusalam untuk makan bersama di sana terlihat sekali rasa ke keluargaan. Hal itu di sebabkan adanya saling berbagi makanan antara peserta up grading, setelah itu kami melanjutkan dengan sholat Isya berjamaah di mushola dan kami kembali ke aula untuk mendengarkan materi yang di sampaikan oleh alumni Al-Ishlah mas Toro tentang pola mekanisme Kaderisasi, dan di lanjutkan penyampaian materi oleh mas Azi, beliau melanjutkan menyampaikan materi dari mas Toro. Penyampaian materi selesai sekitar jam 22.00 WIB.

Pada hari kedua kegiatan up grading Al-Ishlah diisi dengan kegiatan outdoor yaitu outbond yang sangat menantang. Hal itu di karnakan banyak tantangan yang tidak kami duga, mulai dari membentuk kelompok di depan masjid. Setelah selesai membentuk kelompok kami membuat yel-yel sekreatif mungkin untuk di jadikan ciri khas dari kelompok yang lain. Pada sekitar jam 10.00 kelompok pertama mulai berjalan ke pos dua untuk mendapatkan tantangan dari alumni Al-Ishlah. Di pos dua kami mendapatkan tantangan untuk menyebutkan nama-nama anggota kelompok jika tidak bisa menyebutkan atau lupa maka akan mendapatkan hukuman yang tidak berat hanya di suruh untuk meminum air putih tetapi kegiatan tersebut menambah anggota kelompok menjadi lebih mengenal dan lebih dekat dengan anggota kelompok yang satu dengan yang lainnya.

Setelah dari pos dua kami melanjutkan ke pos ke ketiga yang perjalanannya sangat berliku dan jauh. Di pos tiga kami mendapatkan tantangan untuk mebuat sesuatu dari alam yang berhubungan dengan kesiapan kita dalam melanjutkan dakwah Al-Ishlah untuk menjadi lebih baik. Tantangan yang di berikan tidak hanya sampai di situ kami harus melewati dua tantangan lagi untuk menyelesaikan tantangan yang di berikan oleh para alumni Al-Ishlah. Setelah selesai di tantangan ke tiga kami melanjutkan ke tantangan berikutnya dengan penuh percaya diri walau dengan kondisi tubuh yang lumayan melelahkan. Tibalah kami di tantangan yang ke empat yang dimana tantangan ini kami harus lebih pandai dalam melakukan strategi dan ke kompakan untuk memindahkan kelereng dari piring satu ke piring yang lainnya menggunakan sumpit, lumayan sulit sih namun dengan kerja bersama akhirnya tanntangan itu pun dapat di selesaikan.

Perjalan kami pun tidak sampai di situ saja tantangan demi tantangan sudah kami lewati, tapi masih ada tantangan yang terakhir yang membuat kami berfikir dan sedikit penasaran. Akhirnya tibalah dimana tantangan terakhir akan di mulai tantangan yang penuh misteri dan sedikit melelahkan. Tantangan ini menggabungkan dua kelompok dan mata kami ditutup menggunakan kain yang membuat kami sulit untuk melihat. Kami berjalan dengan perlahan namun pasti dengan di berikan komando kemana arah yang kami tujuh dengan penuh ketegangan kami menyisiri jalan yang berbelok. Di tantangan terakhir ini membuat kami sedikit bingung hal itu di karnakan dengan mata tertutup kami di suruh untuk melompat, jongkok, tiarap, yang membuat kami basah dan kotor. Tantangan terakhir pun telah di selesaikan dan kami harus bersiap siap dan beres-beres untuk kembali lagi ke Jogja. Namun, sebelum kembali kami mengadakan acara makan bersama dan bersih-bersih, tidak lupa foto bersama. Sedikit melelahkan sih tapi penuh makna kebersamaan dan suka ria untuk menjalin Al-Ishlah lebih erat lagi dalam membangun peradaban yang lebih baik.terutama membnagun peradaban dakwah di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

Sampai di sini dulu acara dari Al-Ishlah, ketemu lagi di acara selanjutnya, see you next time 😊.

Wasalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

Laman