Oleh Cholid Faizal
Permulaan yang baik seharusnya mendapatkan penutupan yang baik pula. Di sinilah pentingnya menyadari dan memahami bahwa setiap aktivitas tidak hanya dinilai oleh awalnya yang baik atau bagaimana akhirnya. Keseluruhan dari aktivitas tersebut masing-masing mempunyai nilai. sebab proses bagaimana aktivitas itu diawali, dijalankan, dan diakhiri semuanya merupakan sesuatu hal yang sangat penting.
Masa Jamais adalah masa terindah bagi setiap orang yang melaluinya. Kurang lebih 1 tahun saya menjadi saksi bisu kebersamaan setiap insan yang ada didalamnya. Masa Jamais telah memberikan pelangi kehidupan bagi anggotanya. Walau di dalamnya terdapat kenakalan diantara kedisiplinan, pertengkaran diantara kebersamaan, kearoganan diantara kerendahan hati, keegoisan diantara kepedulian, kesakit hatian diantara kebesaran hati, kesedihan diantara kebahagiaan hingga berujung tangisan diantara senyuman.
Berbagai macam perbedaan seolah menjadi dinding pemisah diantaranya. Padahal, dinding itu seharusnya menjadi tempat untuk mengukir ukhuwah yang telah di rajut bersama. Dimana ukhuwah itu bagaikan jeruk, asam manis rasanya, namun tetap disukai oleh penikmatnya. Begitu pula dalam ukhuwah, ada suka maupun duka, ada bahagia maupun sedih, ada canda dan tawa, ada cinta maupun benci, namun tidak pernah ditinggalkan. Betapa indahnya pelangi kehidupan yang menghiasi langit Jamais ini. Sehingga tak semudah membalikan telapak tangan untuk menghilangkannya dari bayangan maupun ingatan.
Nantinya masa Jamais tak lagi bersamaku. Pelangi Jamais pun akan hilang. Tak terasa masa Jamais nantinya akan melambaikan tangan sebagai salam perpisahan. Tapi aku tak perlu bersedih karena perpisahan bukanlah akhir dari segalanya karena akan kutemukan pelangi yang akan menyerupai Jamais di lingkungan baruku kelak dan tak akan ku biarkan perpisahan ini menjadi gunting pemisah tali ukhuwah diantara kita yang hakiki dan selalu disimpan didalam hati hingga akhir nanti terbentuknya pelangi yang lainnya.
Alangkah indahnya perpisahan ini jika di akhiri dengan senyuman. Senyuman yang menandakan bahwa kita siap melangkah maju mengarungi samudra kehidupan yang sebenarnya. Dengan senyuman, aku siap kumpulkan spirit dan azam untuk berlayar di samudra seberang untuk menggapai cita-cita yang telah ku gantungkan.
Mari Kita tegakan keberanian untuk membela kebenaran. Karena kita adalah punggawa-punggawa yang di tunggu kontribusinya. So, kita hanya boleh takut jika kita merasa salah. Bangkitkan semangat dalam diri dan kabarkan kepada semuanya bahwa kita bisa serta raihlah kebahagian sejati karena tiada kemuliaan tanpa kesungguhan.
"Sesuatu selalu membutuhkan pengorbanan. Mari berjuang untuk mendapatkan harapan dan keinginan kita. Jangan putus asa dan bersiaplah untuk bertarung. Berikan senyum terbaik ketika mengatakan selamat tinggal pada Jamais-FISE UNY"
-Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara (49;10)-
“Bersama kita keluarga - Tiada yang kami inginkan selain KEBERSAMAAN”
Permulaan yang baik seharusnya mendapatkan penutupan yang baik pula. Di sinilah pentingnya menyadari dan memahami bahwa setiap aktivitas tidak hanya dinilai oleh awalnya yang baik atau bagaimana akhirnya. Keseluruhan dari aktivitas tersebut masing-masing mempunyai nilai. sebab proses bagaimana aktivitas itu diawali, dijalankan, dan diakhiri semuanya merupakan sesuatu hal yang sangat penting.
Masa Jamais adalah masa terindah bagi setiap orang yang melaluinya. Kurang lebih 1 tahun saya menjadi saksi bisu kebersamaan setiap insan yang ada didalamnya. Masa Jamais telah memberikan pelangi kehidupan bagi anggotanya. Walau di dalamnya terdapat kenakalan diantara kedisiplinan, pertengkaran diantara kebersamaan, kearoganan diantara kerendahan hati, keegoisan diantara kepedulian, kesakit hatian diantara kebesaran hati, kesedihan diantara kebahagiaan hingga berujung tangisan diantara senyuman.
Berbagai macam perbedaan seolah menjadi dinding pemisah diantaranya. Padahal, dinding itu seharusnya menjadi tempat untuk mengukir ukhuwah yang telah di rajut bersama. Dimana ukhuwah itu bagaikan jeruk, asam manis rasanya, namun tetap disukai oleh penikmatnya. Begitu pula dalam ukhuwah, ada suka maupun duka, ada bahagia maupun sedih, ada canda dan tawa, ada cinta maupun benci, namun tidak pernah ditinggalkan. Betapa indahnya pelangi kehidupan yang menghiasi langit Jamais ini. Sehingga tak semudah membalikan telapak tangan untuk menghilangkannya dari bayangan maupun ingatan.
Nantinya masa Jamais tak lagi bersamaku. Pelangi Jamais pun akan hilang. Tak terasa masa Jamais nantinya akan melambaikan tangan sebagai salam perpisahan. Tapi aku tak perlu bersedih karena perpisahan bukanlah akhir dari segalanya karena akan kutemukan pelangi yang akan menyerupai Jamais di lingkungan baruku kelak dan tak akan ku biarkan perpisahan ini menjadi gunting pemisah tali ukhuwah diantara kita yang hakiki dan selalu disimpan didalam hati hingga akhir nanti terbentuknya pelangi yang lainnya.
Alangkah indahnya perpisahan ini jika di akhiri dengan senyuman. Senyuman yang menandakan bahwa kita siap melangkah maju mengarungi samudra kehidupan yang sebenarnya. Dengan senyuman, aku siap kumpulkan spirit dan azam untuk berlayar di samudra seberang untuk menggapai cita-cita yang telah ku gantungkan.
Mari Kita tegakan keberanian untuk membela kebenaran. Karena kita adalah punggawa-punggawa yang di tunggu kontribusinya. So, kita hanya boleh takut jika kita merasa salah. Bangkitkan semangat dalam diri dan kabarkan kepada semuanya bahwa kita bisa serta raihlah kebahagian sejati karena tiada kemuliaan tanpa kesungguhan.
"Sesuatu selalu membutuhkan pengorbanan. Mari berjuang untuk mendapatkan harapan dan keinginan kita. Jangan putus asa dan bersiaplah untuk bertarung. Berikan senyum terbaik ketika mengatakan selamat tinggal pada Jamais-FISE UNY"
-Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara (49;10)-
“Bersama kita keluarga - Tiada yang kami inginkan selain KEBERSAMAAN”