Senin, 01 Oktober 2018

Resume Kajian "Niat dan Ikhlas"

Allah menyempurnakan iman kita. 

※Niat.
Ikhlasnya niat, tujuan maupun fungsinya ditunjukan pada siapa?
Pentingnya niat dalam ibadah kita:
1. Ikhlasnya niat.
2. Amal sesuai dengan tuntutan Rasul.
Jika salah satu tidak terpenuhi, maka bisa saja ibadah kita gugur. (Wallahu'alam)

Contoh ke-1: Doa dalam niat sholat, berfungsi untuk mengkondisikan hati kita. 
Selain doa niat, agar hati kita lebih mantap dan sebagai bentuk ikhtiar, kita juga bisa menambahkan doa atau membaca surah An-Nas untuk mengurangi bisikan setan.

Contoh ke-2: Niat sudah benar namun tidak sesuai dengan tuntunan rasul. Dalam beribadah semua perkara baru haram dan hanya perintah.

Dengan ikhlasnya niat, semua amal ibadah yang kita kerjakan maka haruslah berlandaskan pada Allah. Murnikan niat yang kita inginkan. Apabila kita berhijrah karena Allah dan Rasulnya, maka yang ia dapatkan ialah ridho Allah dan Rosulnya. Namun jika ia hijrah karena hal lain, maka yang ia dapatkan adalah tanpa adanya ridho Allah SWT.

※Ikhlas. 
Imam Abdul Hamid Al Ghozali: Ikhlas adalah apa yang kita kerjakan atau lakukan suci dan bersih dari perkara-perkara yang sifatnya duniawi.
Ridho, menerima apa yang Allah takdirkan kepada kita dengan berlapang dada.
Syekh. Ketika seorang manusia meniatkan jihadnya karena Allah SWT dan hanya mengharap ridho Allah, tanpa bercampur urusan duniawi.

Letaknya niat ada didalam hati. Niat bukan hanya terucap, namun juga harus dari hati. 

Tanda ketika ikhlas telah berada dalam diri kita:
1. Seseorang yang khawatir karena amal ibadah yang dilakukan menjadi terkenal dan dipuji-puji.
2. Seseorang yang menuduh dirinya serba kurang.
3. Seseorang yang melakukan ibadah secara sembunyi dan tidak suka diketahui orang lain. 
4. Seseorang yang amalnya saat menjadi pemimpin maupun anggota tidak berbeda.
5. Seseorang yang meniatkan ibadahnya pada Allah. Ia tidak akan menggubris pujian atau cacian. Seseorang yang tidak mengungkit amal ibadahnya.
6. Kecintaan dan kemarahannya karena Allah SWT.
7. Orang yang istiqomah dalam menjalankan amalan.


Upaya yang bisa kita lalui:
1. Kita memohon perlindungan pada Allah SWT, agar niat yang kita lakukan menjadi lurus.
2. Perbanyak bersyukur pada Allah SWT. Contohnya lurus dan tegaknya hati kita, sehingga kita dapat merasakan nikmatnya iman.
3. Senantiasa mengevaluasi diri kita sendiri.

Kesimpulan:
Agar segala apa yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT, maka kita harus meluruskan niat kita yang hanya tertuju kepada Allah SWT.


EmoticonEmoticon

Laman