Muslim negarawan, sepertinya sebuah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga saya dan mungkin di telinga para pembaca semuanya. Islam sejak masa Rasulullah hingga saat ini sudah tidak asing lagi dengan dunia politik dan urusan tentang negara. Kita kenal madinah, sebuah wilayah yang kita kenal sebagai wilayah paling sukses menerapkan hukum yang kita kenal dengan piagam madinah. Sebuah piagam yang diambil nilai-nilainya dari hukum Allah. Madinah adalah sebuah dambaan bagi setiap pemimpin dunia untuk mewujudkan negaranya menjadi layaknya madinah yang kita kenal dengan masayarakat madani.
Masayarakat madanai ini tak lepas dari seorang tokoh pemimpin dunia yang sangat tidak asing algi yaitu Rasulullah Muhammad Saw. Sosok pemimpin yang sangat jujur, amanah, penyampai pesan yang baik, dan sangat cerdas. Sosok pemimpin yang sangat didambakan oleh setiap umat manusia. Beliau yang dilahirkan dengan kondisi yatim dan kemudian disusul ibundanya yang meninggal kala beliau masih berusia enam tahun. Beliau yang saat masih muda dijuluki Al-Amin oleh para penduduk setempat karena kejujurannya. Sosok seperti beliaulah yang cocok memimpin Indonesia bahkan dunia saat ini.
Jika saat ini Indonesia sedang kehabisan stok pemimpin yang jujur, amanah, seorang penyampai pesan yang baik, dan sosok yang cerdas. Maka patutlah jika kita menjadikan Rasulullah sebagai teladan yang baik bagi kita. Memang banyak yang menyangsikan, karena ketiadaan beliau karena telah wafat. Tapi bagi saya itu bukanlah alasan. Banyak sirah-sirah yang ditulis oleh para pakar yang baik. Bnyak yang menulisakan biografi tentang beliau. Banyak pula yang menulisakn tentang kepribadian beliau. Jadi bukanlah alasan tidak ada contoh atau teladan saat ini untuk dijadikan tokoh idaman bagi diri kita yang kelak akan menjadi pemimpin, karena sudah kodratnya, setiap kalian adalah pemimpin.
Musliam negarawan bagi saya bukanlah hal yang tabu atau bahkan mustahil. Islam sangat sempurna (syumul), membahas segalanya dalam kitab suci yang abadi sepanjang zaman Al-Qur'an. Tidaklah mustahil untuk seorang muslim menjadi suri tauladan, menjadi seorang oemimpin layaknya Rasulullah, meski tidak sesempurna Rasulullah. Abu Bakar kala beliau menjadi seorang Khalifah sempat berkata, "Sya bukanlah orang yang paling baik diantara kalian." Itu benar, karena segala sesuatu yang baik hanyalah milik Allah, tugas kita hanya menyampaikannya. Abu Bakar pun pernah meminta para sahabatnya untuk membantunya menyelesaikan masalah. Berarti ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kebijaksanaan seorang pemimpin terletak pada saat dia bisa melibatkan setiap individu yang dipimpinnya untuk turut berpartisipasi dalam setiap keberlangsungan negaranya.
Jika banyak yang meributkan tentang sistem kekhlaifahan di Indoensia, maka sangat terlalu prematur jika mereka lupa memperhatikan, kondisi masyarakatnya. Bukan pada kemajemukannya saja, melainkan lebih pada kepahaman tentang sistem pemerintahan Islam yang sesungguhnya. Madinah yang kala itu juga majemuk, dengan tiga agama yang ada di dalamnya, ada Islam, Yahudi, dan Kristiani telah mampu menunjukkan eksistensinya sebagai pemerintahan Islam yang memperhatiakan hak setiap individu yang ada di dalam naungannya. Rasulullah sebagai pemimpinnya kala itu telah menunjukkan keadilannya dalam memimpin setiap individu yang ada di dalam naungannya. karena itulah yang seharusnya diperhatikan setiap pemimpin dalam memimpin rakyatnya.
Kepemimpinan Islam itu butuh pemahaman pada diri setiap individu yang hidup di dalamnya, dan seorang pemimpin butuh kebijaksanaan yang dapat diterima setiap hati rakyatnya. Sososk muslim negarawan yang sangat baik adalah Rasulullah, para sahabtanya (khulafaur rasyidin), dan para pemimpin Islam lain yang telah berhasil menjadikan jiwa setiap rakyatnya adalah kesatria Islam sejati, seperti Muhammad Al Fatih, Hasan Al-Bana, Sayyid Quthb, dan masih banyak lagi lainnya. Masih ada juga para pemimpin yang meski mereka bukan seorang muslim, tapi terbukti mampu memimpin dan memberikan pengaruh besar dalam diri setiap rakyatnya, diantaranya adalah Abraham Lincoln, Mahatma Gandi, dan lainnya.
Betapa banyak teladan untuk dijadikan teladan mulai dari yang muslaim sampai mereka yang non muslim, dan sebagai seorang muslim tentu harus lebih paham bagaimana sifat kepemimpinan yang baik, karena mempunyai contoh yang sangat luar buasa yaitu Rasulullah Muhammad Saw untuk dijadikan teladan sebagai muslim negarawan.
Masayarakat madanai ini tak lepas dari seorang tokoh pemimpin dunia yang sangat tidak asing algi yaitu Rasulullah Muhammad Saw. Sosok pemimpin yang sangat jujur, amanah, penyampai pesan yang baik, dan sangat cerdas. Sosok pemimpin yang sangat didambakan oleh setiap umat manusia. Beliau yang dilahirkan dengan kondisi yatim dan kemudian disusul ibundanya yang meninggal kala beliau masih berusia enam tahun. Beliau yang saat masih muda dijuluki Al-Amin oleh para penduduk setempat karena kejujurannya. Sosok seperti beliaulah yang cocok memimpin Indonesia bahkan dunia saat ini.
Jika saat ini Indonesia sedang kehabisan stok pemimpin yang jujur, amanah, seorang penyampai pesan yang baik, dan sosok yang cerdas. Maka patutlah jika kita menjadikan Rasulullah sebagai teladan yang baik bagi kita. Memang banyak yang menyangsikan, karena ketiadaan beliau karena telah wafat. Tapi bagi saya itu bukanlah alasan. Banyak sirah-sirah yang ditulis oleh para pakar yang baik. Bnyak yang menulisakan biografi tentang beliau. Banyak pula yang menulisakn tentang kepribadian beliau. Jadi bukanlah alasan tidak ada contoh atau teladan saat ini untuk dijadikan tokoh idaman bagi diri kita yang kelak akan menjadi pemimpin, karena sudah kodratnya, setiap kalian adalah pemimpin.
Musliam negarawan bagi saya bukanlah hal yang tabu atau bahkan mustahil. Islam sangat sempurna (syumul), membahas segalanya dalam kitab suci yang abadi sepanjang zaman Al-Qur'an. Tidaklah mustahil untuk seorang muslim menjadi suri tauladan, menjadi seorang oemimpin layaknya Rasulullah, meski tidak sesempurna Rasulullah. Abu Bakar kala beliau menjadi seorang Khalifah sempat berkata, "Sya bukanlah orang yang paling baik diantara kalian." Itu benar, karena segala sesuatu yang baik hanyalah milik Allah, tugas kita hanya menyampaikannya. Abu Bakar pun pernah meminta para sahabatnya untuk membantunya menyelesaikan masalah. Berarti ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kebijaksanaan seorang pemimpin terletak pada saat dia bisa melibatkan setiap individu yang dipimpinnya untuk turut berpartisipasi dalam setiap keberlangsungan negaranya.
Jika banyak yang meributkan tentang sistem kekhlaifahan di Indoensia, maka sangat terlalu prematur jika mereka lupa memperhatikan, kondisi masyarakatnya. Bukan pada kemajemukannya saja, melainkan lebih pada kepahaman tentang sistem pemerintahan Islam yang sesungguhnya. Madinah yang kala itu juga majemuk, dengan tiga agama yang ada di dalamnya, ada Islam, Yahudi, dan Kristiani telah mampu menunjukkan eksistensinya sebagai pemerintahan Islam yang memperhatiakan hak setiap individu yang ada di dalam naungannya. Rasulullah sebagai pemimpinnya kala itu telah menunjukkan keadilannya dalam memimpin setiap individu yang ada di dalam naungannya. karena itulah yang seharusnya diperhatikan setiap pemimpin dalam memimpin rakyatnya.
Kepemimpinan Islam itu butuh pemahaman pada diri setiap individu yang hidup di dalamnya, dan seorang pemimpin butuh kebijaksanaan yang dapat diterima setiap hati rakyatnya. Sososk muslim negarawan yang sangat baik adalah Rasulullah, para sahabtanya (khulafaur rasyidin), dan para pemimpin Islam lain yang telah berhasil menjadikan jiwa setiap rakyatnya adalah kesatria Islam sejati, seperti Muhammad Al Fatih, Hasan Al-Bana, Sayyid Quthb, dan masih banyak lagi lainnya. Masih ada juga para pemimpin yang meski mereka bukan seorang muslim, tapi terbukti mampu memimpin dan memberikan pengaruh besar dalam diri setiap rakyatnya, diantaranya adalah Abraham Lincoln, Mahatma Gandi, dan lainnya.
Betapa banyak teladan untuk dijadikan teladan mulai dari yang muslaim sampai mereka yang non muslim, dan sebagai seorang muslim tentu harus lebih paham bagaimana sifat kepemimpinan yang baik, karena mempunyai contoh yang sangat luar buasa yaitu Rasulullah Muhammad Saw untuk dijadikan teladan sebagai muslim negarawan.
EmoticonEmoticon