“Mengapa Kira Harus
Berhijab?”
Jumat (4/3) UKMF JM Al Ishlah
melaksanakan Kajian Kemuslimahan yang pertama di Mushola FIS UNY. Kajian
kemuslimahan (KAMUS) ini diselenggarakan untuk muslimah (red: kaum perempuan
muslim) FIS dengan mengangkat tema Hijab. KAMUS dimulai pukul 11.00 WIB dan diakhiri
pukul 12.30 WIB. KAMUS diadakan di waktu Shalat Jum’at ketika Mahasiswa Muslim
Laki-laki menjalankan ibadah sunah rutin pekanan. KAMUS yang bertajuk “Mengapa
Kita Harus Berhijab” mengundang pembicara Mbak Uswatun, alumni Jurusan
Pendidikan IPS angkatan 2010 FIS UNY.
Kajian bertema Hijab ini membahas
tentang wanita di mata dunia beserta sejarahnya. Wanita dan hijab yang memiliki
kaitan yang erat, khususnya bagi kaum muslim, ternyata memiliki perjalanan
kisah yang sangat mengharukan. Pada zaman ketika Islam belum menyentuh
kehidupan wanita, kaum keturunan Siti Hawa ini diperlakukan sebagai manusia
nomor 2 oleh beberapa bangsa. Salah satu contohnya di India, Wanita yang telah
bersuami diwajibkan untuk taat kepada suaminya sampai dengan akhir hayatnya.
Apabila seorang suami meninggal dunia, maka sang istri—mau tidak mau—harus rela
ikut dalam prosesi pembakaran jasad sang suami sebagai wujud ketaatan. Beberapa
bangsa di dunia juga memperlakukan wanita sebagai budak yang dapat
diperjualbelikan di pasar. Hal ini terbukti dengan sejarah di Tanah Arab
sebelum kedatangan Islam dimana budak-budak dilelang seperti barang. Kedatangan
Islam beserta aturan kehidupan didalamnya telah mengangkat kemuliaan dan harga
diri wanita muslimah. Kewajiban berhijab bagi kaum muslimah merupakan salah
satu bentuk penghormatan untuk jerih payah kehidupan muslimah. Kewajiban
berhijab atau menutup aurat diatur supaya muslimah terjaga dari gangguan dan
teridentifikasi secara lahiriah bahwa ia adalah kaum muslim.
KAMUS pertama ini dihadiri oleh
28 orang mahasiswi muslimah, diantaranya yaitu mahasiswi dari jurusan
Pendidikan Sejarah yang bertanya mengenai masalah muslimah saat ini yang masih
memiliki kekhawatiran untuk menutup aurat. Hal ini dikarenakan paradigma yang
mengatakan bahwa muslimah yang berhijab itu akan sulit mendapat jodoh, mendapat
pekerjaan, dan lain sebagainya. Serta terkait jilbab yang lebar dikalangan
muslimah yang saat ini diidentikan dengan ekstremis bahkan teroris. Mbak
Uswatun menjawab, bahwa sebagai seorang muslimah, yang memahami arti penting
berhijab kita perlu membuktikan kepada orang tua kita bahwa dengan berjilbab,
kita dapat menjadi muslimah yang sholihah, berprestasi, serta berbakti kepada
orangtua. “Kalau sudah berjilbab tapi dirumah turu wae, nanti orang tua kita
melihatnya duh iki aliran opo maneh?”.
Menutup aurat dengan jilbab dan hijab adalah kewajiban muslimah yang beriman,
yang tujuannya dijelaskan dalam Q.S Al Ahzab ayat 33.
Mengapa Kita Harus Berhijab?
Karena kita Muslimah Sholihah yang Beriman J
Penulis: Hasyyati Marini
EmoticonEmoticon