Jumat, 25 Maret 2016

KAMUS #2

Tags

KAMUS (Kajian Kemuslimahan)
Jumat, 11 Maret 2016 @Mushola FIS UNY
Muslimah, Betapa Istimewanya Dirimu…
(Ukhti Elita Ardianisa)

“Sesungguhnya dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholiha.”
H.R. Muslim
Perempuan adalah makhluk yang istimewa. Jika dilihat dari arti katanya, istimewa merupakan sesuatu yang khas, memiliki keutamaan, dan merupakan hal yang berbeda dari biasanya (luar biasa). Dengan segala keistimewaan ini membuat wanita mendapatkan perlakukan yang istimewa di dalam islam. Namun selama ini kaum feminis banyak menggugat perlakuan istimewa yang dilakukan kepada kaum wanita oleh islam.
Dalam pandangan feminis perlakuan istimewa terhadap kaum wanita dianggap mensubordinasikan kaum wanita itu sendiri. Beberapa pandangan feminis mengenai muslimah diantaranya :
-           islam memerintahkan kaum wanita untuk menutup auratnya, hal ini dipandang mengurangi keindahan wanita.
-          Seorang istri atau anak perempuan harus meminta izin kepada wali atau suaminya jika pergi keluar rumah atau ketika hendak bepergian, sedangkan kaum laki-laki atau suami tidak perlu melakukan hal tersebuut.
-          Persaksian kaum wanita dianggap kurang kuat dibandingkan dengan persaksian kaum laki-laki.
-          Kaum wanita mendapatkan bagian yang lebih sedikit dibandingkan kaum laki-laki dalam pembagian hak waris.
-          Kaum wanita harus mengandung, melahirkan dan menyusui.
-          Putusan talak ada ditangan suami.
-          Memiliki kesempatan untuk beribadah lebih sedikit daripada laki-laki dikarenakan wanita memiliki masa halangan.
Dalam hal ini islam menjawab :
Kaum wanita diperintahkan untuk menutup auratnya bukan untuk mengurangi keindahan yang ada padanya. Melainkan untuk melindungi wanita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Menjaga wanita dari pandangan lawan jenisnya. Sebagaimana dijelaskan dalam quran surah Al Ahzab ayat 59, yang artinya “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali. Karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.”
Kemudian tidak benar bahwa islam mengsubordinasikan kaum  wanita daripada kaum laki-laki. Pada suatu kesempatan Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk menghormati ibu 3 tingkat dibanding menghormati ayah.  Selanjutnya kewajiban laki-laki untuk taat kepada ibunya tidak berhenti sampai menikah. Karena selepas pernikahannya, seorang laki-laki tetap harus taat kepada ibunya. Sedangkan wanita diutamakan taat kepada suaminya.
Dalam hal persaksian, dibutuhkan lebih dari seorang wanita bukan dikarenakan wanita kurang akal atau pengetahuan agamanya. Melainkan karena wanita cenderung banyak bicara sehingga terkadang membuatnya lupa, sehingga adanya saksi yang lain dijadikan sebagai penguatan kesaksian yang dibuat wanita tersebut.
Pembagian hak waris bagi laki-laki dan perempuan berbeda. Hal ini  dikarenakan kebutuhan laki-laki dan wanita itu juga berbeda.  Hak waris yang dimiliki seorang wanita sepenuhnya menjadi harta wanita tersebut. Sedangkan hak waris yang diberikan kepada kaum laki-laki selain untuk memenuhi kebutuhannya, laki-laki memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya menggunakan harta waris itu.
Jika  pada zaman dahulu, banyak laki-laki yang syahid di medan perang. Kemudian Rasulullah menjelaskan bahwa wanita juga bisa memiliki pahala jihad. Yakni apabila seorang wanita itu menjaga kehormatan diri dan keluarganya, taat kepada orang tua dan atau suaminya, melaksanakan puasa ramadhan dan shalat lima waktu. selain itu, pahala seorang ibu yang meninggal saat melahirkan adalah setara dengan pahala para mujahid yang syahid di medan perang.
Demikian penjelasan mengenai keistimewaan wanita. Wanita adalah makhluk yang indah, di mana keindahan itu perlu dilindungi. Adanya syariat yang diperintahkan kepadanya merupakan suatu jalan untuk melindungi keindahan wanita itu. Karena wanita istimewa, dan merupakan perhiasan dunia. Maka sebagai wanita wajib hukumnya untuk memperlakukan dirinya sebagai sesuatu yang amat berharga.

Wallahu a’lam bishowab…

Penulis: Fathurohmah


EmoticonEmoticon

Laman