Kampus
pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, yang dulu dikenal dengan IKIP Karang
Malang, memiliki suatu bangunan unik. Letaknya tepat di depan rektorat. Layaknya
monumen, bangunan ini berdiri tegak menengadah ke atas, besar, kokoh dan penuh wibawa.
Tingginya kira-kira 30 meter , terdiri dari tiga tiang penopang. Bak mercusuar
di tengah kota. Bagian dasar berwarna
merah, tengah berwarna putih dan bagian atas berwarna merah pula. Warna merah seolah
ingin menunjukkan semangat perjuangan yang tak akan pernah padam, dan warna
putih sebagai lambang kesucian, niat yang dipenuhi ketulusan dan keikhlasan.
Yang tidak kalah menarik adalah bentuk mangkuk pada bagian atas, gambaran bahwa
ia adalah gudang penyimpanan sekaligus tempat produksi, sang penyuplai kebutuhan yang
ada disekitarnya. Ia adalah gudang solusi. Dimana semua tersimpan rapi di
dalamnya, siap diambil dan digunakan kapan saja dibutuhkan. Sedang pada kakinya
terdapat kolam yang memancarkan air pada waktu-waktu tertentu. Indah, sejuk dan
damai ketika di sekitarnya. Angin berhembus setiap saat. Berbagai pepohonan tumbuh
tinggi, hijau nan rimbun. Burung-burung beterbangan, kupu-kupu
berhinggapan dan bunga-bunga yang
terjajar rapi menambah syahdu suasana pagi itu.
Bismillah, sabtu 7 Maret 2015 menjadi hari pertama
upgrading UKMf JM Al Ishlah. Pukul sembilan pagi para peserta dikumpulkan tepat
di timur air mancur depan hall Rektorat UNY. Hari itu dibersamai oleh akh Dadan
Solahudin selaku DPO yang menjadi pantia pelaksanaan upgrading. ‘’Generasi
Firdaus” menjadi tema acara kali ini. Setelah diberikan pengarahan,lalu peserta disuruh untuk
menuju ruang Cut Nyak Dien yang berada di fakultas Ilmu Sosial. Disana mereka
mendapat materi dari sesepuh yang juga merupakan mantan ketua JM Al Ishlah
tahun kepengurusan 2011-2012, akh Rakhyan Risnu Sasongko. Pokok materi yang
disampaikan adalah pengertian dakwah ,pentingnya kaderisasi, syiar , porsi
dakwah setiap departemen dan identitas lembaga yang menjadi ciri khas dan
pembeda dengan lembaga lain.
Tiba waktu
dzuhur materi selesei, kemudian peserta disilahkan istirahat, sholat, makan dan
kemudian melaksankan misi selanjutnya. Misi yang kedua ini cukup panjang dan
melelahkan karena peserta yang di bagi dalam departemen harus menempuh jarak
yang rumayan jauh dan tempat yang berbeda-beda. Mereka harus menemui orang-orang yang namanya
tertulis dalam surat misi yang diberikan. Dari orang itulah mereka akan
mendapatkan materi selanjutnya sesuai dengan karakteristik departemen
masing-masing. Pukul satu siang, dengan dibekali sekotak kue oleh panitia,
masing-masing departemen memulai perjalanannya. Diringi dengan mendung yang
cukup mencekam dan rintikan gerimis, mereka melangkah. Misi ini harus selesei
jam setengah lima dan mereka harus sudah kembali berada di kampus untuk kumpul
kembali di belakang Mosium Pendidikan Indonesia (MPI).
Waktu yang
disepakati telah tiba. Awan tak henti-hentinya menumpahkan air langit. Tapi
semangat untuk mengikuti rangkaian acara tidak tergoyahkan. Banyak yang datang
tergopoh-gopoh dengan kondisi basah karena tidak mengenakan mantel dalam
perjalanan. “Ah dasar kalian sulit di ajak tertib, suruh bawa mantel aja pada
gakbawa”, gumam dalam hati. Hawa dingin menyelimuti MPI, waktu kian sore dan
kian gelap. Sayup-sayup terdengan suara tilawah. Beberapa peserta membaca Al
Quran dengan sisa cahaya yang ada. Mereka mencoba untuk menyeleseikan targetan
yang belum terseleseikan. Beberapa saat setelah peserta kumpul semua. Panitia
membagikan bubur kacang hijau untuk
mengusir hawa dingin.
Azan magrib
telah berkumandang, saatnya sholat. Acara ditutup dengan pemberian tugas, bahwa
malam ini peserta yang terbagi dalam departemen, harus menginap dan tidur
ditempat yang sama entah dikos atau ditempat yang lain. Khusus ikhwan dengan
ikhwan, akhwat dengan akhwat. Hal ini bertujuan untuk membangun kedekatan dan
untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Karena belum bisa dikatakan
saudara jika masing-masing belum mengenal, belum pernah tidur bersama, belum
pernah makan bersama,dan belum pernah melakukan penjalanan jauh bersama. Dan esok
hari mereka harus sudah kumpul di SMA-SMK Sulaiman. Pemberangkatan juga
dibebankan pada masing-masing dpartemen.
Pukul sembilan
pagi peserta berkumpul di mushola Fis, untuk berangkat bersama. Sesampainya di
lokasi mereka disambut oleh panitia. Forum grub diskusi menjadi salah satu
acara yang menarik pada hari kedua. Selain mereka diajak untuk mengupas
permasalahan, kelebihan dan kekurangan kepengurusan tahun lalu, mereka juga
diajak untuk mencari solusi atas permasalahan yang tersebut. Sehingga
masalah-masalah itu tidak terulang. Selain itu mereka juga dibekali
langkah-langkah untuk menyusun program kerja. Fgd selesei dilanjutkan sholat
zuhur. Setelah itu mereka diajak masuk kelas, dikelas ada sedikit materi yang
mungkin ini merupakan testimoni dan penyemangat yang diberikan oleh akh Ali
selaku kepala departemen kaderisasi dan akh Ardiantoro selaku mas’ul
kepengurusan 2014-2015. Pukul 13.00
siang makan bersama dan acara ditutup dengan upacara penutupan. Mas’ul Al Islah
2013-2014, akh Yusuf Malik CH bertindak selaku pemimpin upacara. Taujih yang
disampaikan adalah dakwah merupakan kerja-kerja pribadi yang dilakukan secara
bersama-sama, Amal Jama’i. Sengga masing-masing harus selalu bersiap dan
mempersiapkan diri. Tidak boleh saling mendahului, semua harus berjalan
bersama-sama. Yang dibelakan harus ditunggu. Dan yang di depan tidak boleh
meninggalkan yang dibelakang. Siang itu cuaca tidak begitu panas awan mendung
menaungi langit Sleman tapi tidak hujan. Alhamdulillah acara upgrading JM Al
Ishlah 2015 berjalan dengan lancar.
Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Jamaah Al Ishlah merupakan
lembaga kerohanian islam di fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Yogyakarta. Dakwah kampus menjadi kegiatan utamanya. Membentuk atsmofir positif
dan menebar kebaikan adalah kegitan kesehariannya. Tidak dipungkiri bahwa
mahasiswa merupakan pemilik sah masa depan yang kelak menempati posisi-posisi
strategis baik di pemerintahan, birokrasi maupun struktur sosial dalam
masyarakat. Apa yang akan menjadi dasar kebijakan mereka nanti sangat
dipengaruhi oleh idealisme apa yang mereka anut selama di kampus. Kerenanya
keberadaan dakwah kampus sangat penting menjadi lembaga pencetak kader yang
bukan saja mahir dalam bidang agama tetapi juga mahir dalam bidang keilmuan dan
kepakaran menurut spesialisasi masing-masing jurusan/bidang. Karenanya
keberadaan Al Ishlah sangatlah strategis dalam menyiapkan kader-kader masa
depan. Tanggung jawab telah disematkan, ilmu agama menjadi bidang kajian,
dipelajari, diamalkan dan disebarluaskan adalah kewajiban. Semoga saja yang
demikian ini akan selalu tumbuh dan berkembang layaknya bangunan yang ada di
depan rektoran UNY, tumbuh semakin kokoh, semakin besar, kuat, berwibawa dan
semakin tinggi demi tercapainya peradaban yang islami. Ya, demikianlah mercusuar
peradaban berkembang, Al Ishlah untuk Fis, untuk Uny, untuk Indonesia dan untuk
masa depan yang lebih islami.
Selamat untuk
semua peserta upgrading, keluarga baru, komunitas baru dan belajar hal-hal yang
mungkin juga baru. Selamat menempuh jalan
dakwah. Diatas rajutan ukhuah kalian dipertemukan dan disatu tujuan “LILLAH”,
kalian di persatukan. Semoga dengan datang dan bergabungnya punggawa baru,
sumberdaya manusia baru, aktivis baru, tenaga baru, pemikir baru. Al Ishlah
kedepan akan semakin berkembang menjadi mencusuar yang benar-benar mercusuar
peradaban. Pencetak kader/agen yang menjadi lentera penerang di manapun kelak
kalian berada. Tumbuh menjadi aktivis yang bernafaskan islam, dan berdasarkan
syariat islam disetiap keputasan. Selamat belajar dan selamat menempuh jalan dakwah
wahai generasi firdaus.
Salam cinta dan salam ukhuah
dari kampus merah, Fis, UNY.
Oleh : Media Jamaish 2015
EmoticonEmoticon