Oleh Cholid Faisal
Waktu yang mempertemukan kita, waktu yang mengubah segalanya, dan waktu pula yang telah membuat kita bersatu. Betapa banyak keluhan yang ingin aku katakan saat kita berjauhan. Walaupun aku sering acuh didepan kalian tetapi saat tak melihat kalian, aku merasa kehilangan seorang sahabat yang bisa membuat aku tersenyum dan saat ini aku lebih senang membungkam daripada bersuara karena aku sadar bahwa aku sudah jauh dari jangkauan ukhuwah dari seorang sahabat.
Aku mau semuanya seperti yang dulu yang penuh senyum, canda, tawa, penghibur, dan tidak terdiam. Aku mohon maaf atas segala kesalahan yang aku pernah aku lakukan sungguh aku tak ingin bersifat acuh dan menghindar. Semua itu terjadi dengan sendiriku karena aku tidak ingin kehilangan rasa ukhuwah yang pernah kalian berikan padaku.
Dalam diam kita bertemu, dalam rasa kita menyatu, dalam mimpi kita berjanji, dalam angan kita berharap, dalam senyum kita bahagia dan dalam segalanya pertemuan telah menyatukan sebuah janji yang kini membuatku terharu. Perbaikkan, perbaikkan, dan perbaikkan. Itulah kata yang ingin kita lakukan.
hari ini hampir berakhir....
kita sepakat bahwa hari ini kita adalah saudara selamanya…
lalu satu yang kita pahami dan kita sama-sama paham bahwa hari ini kita tidak ada kata perpisaha dan pada akhirnya hari ini, esok ataupun lusa kita tetap saudara selamanya, karena bersama kita keluarga
Ku hanya berdoa satu untuk ukhuwah ini biarkanlah kita selalu bersama dalam keluarga.
Saat-saat MUBES Al ishlah, 26 Desember 2011.
Islamic Education Center lt.2, UNY
Waktu yang mempertemukan kita, waktu yang mengubah segalanya, dan waktu pula yang telah membuat kita bersatu. Betapa banyak keluhan yang ingin aku katakan saat kita berjauhan. Walaupun aku sering acuh didepan kalian tetapi saat tak melihat kalian, aku merasa kehilangan seorang sahabat yang bisa membuat aku tersenyum dan saat ini aku lebih senang membungkam daripada bersuara karena aku sadar bahwa aku sudah jauh dari jangkauan ukhuwah dari seorang sahabat.
Aku mau semuanya seperti yang dulu yang penuh senyum, canda, tawa, penghibur, dan tidak terdiam. Aku mohon maaf atas segala kesalahan yang aku pernah aku lakukan sungguh aku tak ingin bersifat acuh dan menghindar. Semua itu terjadi dengan sendiriku karena aku tidak ingin kehilangan rasa ukhuwah yang pernah kalian berikan padaku.
Dalam diam kita bertemu, dalam rasa kita menyatu, dalam mimpi kita berjanji, dalam angan kita berharap, dalam senyum kita bahagia dan dalam segalanya pertemuan telah menyatukan sebuah janji yang kini membuatku terharu. Perbaikkan, perbaikkan, dan perbaikkan. Itulah kata yang ingin kita lakukan.
hari ini hampir berakhir....
kita sepakat bahwa hari ini kita adalah saudara selamanya…
lalu satu yang kita pahami dan kita sama-sama paham bahwa hari ini kita tidak ada kata perpisaha dan pada akhirnya hari ini, esok ataupun lusa kita tetap saudara selamanya, karena bersama kita keluarga
Ku hanya berdoa satu untuk ukhuwah ini biarkanlah kita selalu bersama dalam keluarga.
Saat-saat MUBES Al ishlah, 26 Desember 2011.
Islamic Education Center lt.2, UNY