oleh Inung Pratiwi
“Sepertinya kamu sudah memikirkannya terlalu dalam dan membiarkannya menyita hidupmu terlalu banyak.” Ibu tiba-tiba ikut duduk bersamaku yang diam mematung di ruang tamu. Ia seolah sangat mengerti apa yang sedang berada dalam pikiranku.
“Hemmm….” Hanya itu kata spontan yang dapat ku perdengarkan.
“Hati-hati… akan ada yang sangat cemburu.”
“Hemmmm…” seperti orang dungu, lagi-lagi hanya itu yang keluar dari mulutku.
“Dia yang sangat mencintaimu juga sangat mencintai orang yang tanpa sadar telah menggeser posisi-Nya.” Yah... aku mulai paham arah pembicaraannya.
“Ibu, apa ada yang salah? Bahkan aku tidak pernah dengan sengaja mendatangkannya. Pun aku tidak mudah mengusirnya.” Aku mencoba protes agar aku tidak menjadi pihak yang disalahkan.
“Rasa itu datang bukanlah sebuah kesalahan. Hanya, ia akan menjadi salah ketika kamu terbawa untuk menikmatinya pada waktu yang tidak tepat.”
“Kalau memang belum waktunya kenapa dia datang?” Aku masih protes
“Rasa itu datang karena Dia ingin menguji cintamu kepada-Nya.”
“Benarkah?”
“He emmm. Kau termasuk kekasih setia atau tidak.” Ibu tersenyum menggoda. Dia masih sangat cantik.
“Lalu, bagaimana dengan ayah dan ibu yang akhirnya bersama dan saling mencintai? Bukankah itu lebih membuat-Nya cemburu?”
“Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang rumus segitiga cinta?” Aku menggeleng tak mengerti. perasaan yang biasa aku dengar cinta segitiga. Beda nggak sih?
“Cinta tulus manusia hanya akan bertemu pada satu cinta yang sama. Cinta-Nya. Sepanjang bisa merasa, pasti akan kamu temukan rasa itu. Mungkin sekali, dua kali, tiga kali, atau bahkan lebih. Tugasmu hanyalah mengontrol diri hingga Dia benar-benar mendatangkannya untukmu. Jadikanlah setiap langkah kita untuk mendapatkan cinta-Nya. Maka akan kita temukan cinta yang indah meski entah pada siapa.Jangan fokuskan dirimu pada 'SIAPA' karena itu bukan daerah kekuasaanmu untuk memilih dan menentukannya. Fokuslah pada 'SEPERTI APA' karena itu akan memicumu untuk menjadi yang terbaik yang pantas dipilih oleh orang-orang pilihan yang akan membawamu pada cinta-Nya.”
Terdiam.... Merenung.....
“Sepertinya kamu sudah memikirkannya terlalu dalam dan membiarkannya menyita hidupmu terlalu banyak.” Ibu tiba-tiba ikut duduk bersamaku yang diam mematung di ruang tamu. Ia seolah sangat mengerti apa yang sedang berada dalam pikiranku.
“Hemmm….” Hanya itu kata spontan yang dapat ku perdengarkan.
“Hati-hati… akan ada yang sangat cemburu.”
“Hemmmm…” seperti orang dungu, lagi-lagi hanya itu yang keluar dari mulutku.
“Dia yang sangat mencintaimu juga sangat mencintai orang yang tanpa sadar telah menggeser posisi-Nya.” Yah... aku mulai paham arah pembicaraannya.
“Ibu, apa ada yang salah? Bahkan aku tidak pernah dengan sengaja mendatangkannya. Pun aku tidak mudah mengusirnya.” Aku mencoba protes agar aku tidak menjadi pihak yang disalahkan.
“Rasa itu datang bukanlah sebuah kesalahan. Hanya, ia akan menjadi salah ketika kamu terbawa untuk menikmatinya pada waktu yang tidak tepat.”
“Kalau memang belum waktunya kenapa dia datang?” Aku masih protes
“Rasa itu datang karena Dia ingin menguji cintamu kepada-Nya.”
“Benarkah?”
“He emmm. Kau termasuk kekasih setia atau tidak.” Ibu tersenyum menggoda. Dia masih sangat cantik.
“Lalu, bagaimana dengan ayah dan ibu yang akhirnya bersama dan saling mencintai? Bukankah itu lebih membuat-Nya cemburu?”
“Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang rumus segitiga cinta?” Aku menggeleng tak mengerti. perasaan yang biasa aku dengar cinta segitiga. Beda nggak sih?
“Cinta tulus manusia hanya akan bertemu pada satu cinta yang sama. Cinta-Nya. Sepanjang bisa merasa, pasti akan kamu temukan rasa itu. Mungkin sekali, dua kali, tiga kali, atau bahkan lebih. Tugasmu hanyalah mengontrol diri hingga Dia benar-benar mendatangkannya untukmu. Jadikanlah setiap langkah kita untuk mendapatkan cinta-Nya. Maka akan kita temukan cinta yang indah meski entah pada siapa.Jangan fokuskan dirimu pada 'SIAPA' karena itu bukan daerah kekuasaanmu untuk memilih dan menentukannya. Fokuslah pada 'SEPERTI APA' karena itu akan memicumu untuk menjadi yang terbaik yang pantas dipilih oleh orang-orang pilihan yang akan membawamu pada cinta-Nya.”
Terdiam.... Merenung.....
EmoticonEmoticon