Jumat, 23 Maret 2012

Sambutlah Harimu Dengan Tersenyum

Tags

Oleh Mia Januarti
Tak terasa sudah kurang lebih 2 tahun telah kulalui disini, di kota yang terkenal sebagai kota pelajar, mungkin karena julukan sebagai kota pelajar itu jugalah yang membuat  aku datang kesini. Pertama kali tiba dan menginjakkan kaki ke tanah ini, yang terpikirkan dikepalaku adalah pulang, pulang, dan pulang. Mau tahu kenapa? karena yang kupikirkan saat itu adalah aku disini tidak mempunyai sanak saudara sama sekali, beruntung masih punya teman seperjuangan dari SMA. Tapi tahukah kalian apa yang membuat hati ini terasa sangat pilu ketika itu? (mungkin tidak bisa diceritakan)

Saat pertama kali tiba disini, makanannya pun rasanya tidak bisa masuk ke dalam perutku, karena belum bisa menyesuaikan atau apalah namanya, terlebih lagi menurutku saat itu makanannya aneh-aneh, ada penyetan, bahkan lebih aneh lagi menurutku ketika itu, tempe tahu, telor kok dibakar? (hehe). Entahlah mungkin aku yang memang benar-benar aneh atau apa karena memang belum tahu. Yang jelas bukan makanan di Jogja yang akan dibahas. Kalau dibahas malah rentetannya sampai ke bahasa Jawa yang aku gak ngerti sama sekali ketika itu (ah, serasa tinggal di Planet mana).

Ketika duduk sendiri di taman Ki Hajar (hee,, hobi menyendiri di taman ki Hajar), teringat lagi saat ketika aku membulatkan tekad ingin minta pulang pada orang tuaku, saat itu juga aku menelpon ibuku dan ingin mengutarakan keinginanku untuk pulang. Tapi mendengar suara yang penuh pengaharapan itu, kuurungkan niatku, ditambah lagi besoknya adalah hari dimana aku harus registrasi setelah diterima melalui jalur PBU. Oh, rasanya hari itu berat sekali, dilema antara besok sudah harus registrasi atau tidak jadi registrasi dan pulang ke kampung halaman dan melihat ortuku kecewa. (wahh,, ntar panjang lagi deh).
Saat itu, aku renungkan lagi, kalau ketika itu aku memutuskan untuk kembali lagi ke kotaku, mungkin aku tidak bisa seperti ini, tidak bisa bertemu dengan orang-orang luar biasa yang datang dari berbagai penjuru di tanah air ini, tidak akan bertemu dengan orang-orang dahsyat yang selalu memberikan motivasi dan nasihat tiada henti, dan terlebih lagi aku tidak akan bisa mengerti bahasa jawa sama sekali, heheh... dan yang paling penting mungkin, aku takkan bertemu dengan saudara-saudariku di Jamaish. Sebab, disinilah aku baru bisa menemukan bahwa, tak perlu mempunyai sanak keluarga atau bahkan membawa keluarga dari sana untuk menemani. Semua bisa kudapatkan disini, mulai dari yang cerewet dan penyanyangnya kayak ibu, yang bijaknya kayak bapak-bapak, yang arogan tapi sangat perhatian, yang kalem, yang bawel plus ngebanyolnya ‘gak ketulungan’, yang cuek tetapi ternyata juga perhatian dan peka, dan yang, yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Ya, suasana disinilah yang membuatku nyaman, yang mungkin tidak kudapatkan ditempat lain.
Kebersamaan, kekeluargaan, semangat memotivasi, ketulusan, serta  semangat saling menasehati...
Subhanallah! Maha Suci Allah yang telah mempertemukanku dengan saudara-saudaraku disini, perjumpaan yang telah diaturNya.
Aku jadi teringat sebuah kata-kata, “Allah selalu punya hadiah untuk kita, sebuah cahaya dikegelapan, sebuah rencana untuk tiap hari esok, sebuah jalan keluar untuk semua permasalahan”.
Setidaknya banyak hikmah yang bisa kudapat dengan aku berada disini, hingga akhirnya aku juga bisa seperti ini. Rasanya tak pantas jika aku tidak bersyukur. Apalagi jika terkenang masa lalu. Namun, tak peduli seburuk apapun masa lalumu, cintai dirimu. Hari ini kita bisa memulai yang baru. Berilah yang terbaik untuk masa depanmu.. (menyemangati diri sendiri, heee...)
Ada beberapa hal dalam hidup ini yang akan buatmu sulit untuk tersenyum, tapi tak peduli berapa sakit yang kau terima, jangan lupa untuk tersenyum.

Sekarang tersenyumlah...
^_^

Tabassumuka fii wajhi akhiika shadaqatun (Senyummu untuk saudaramu adalah shadaqah)" (HR. Bukhari)

Sambutlah harimu dengan senyuman (menegur diriku sendiri) bukankah Allah SWT telah melimpahkan segala nikmat kepadaku, termasuk kenikmatan memijakkan kaki ke sudut kota ini? Ya Allah, Ampuni hamba, Ya Robb... sekarang hamba makin yakin bahwa keberadaanku disini pasti ada hikmah, diawali dengan persaudaraan bersama saudara-saudaraku disini, seharusnya aku tetap istiqomah dan bangga bisa berada disini, sebab Allah SWT pasti melimpahkan Penjagaan terbaikNYA sepanjang waktu, kunantikan selalu didikanMu dalam jalani hidup ini, masih panjang skenarioMu.


EmoticonEmoticon

Laman