Jumat, 11 November 2011

Bola Oh Bola...

Tags


Oleh Inung Pratiwi
Teman Saya: "nung..aku nnton bola. mmm..."
Saya: "kok g kedengeran?"
Teman saya: "msih iklan..ntr bru heboh lg"
Saya : "baiklah"
Teman saya: "msih berat utk ga nnton nung"
Saya: "saya cukup paham. jadi jangan melihat saya yang bisa tenang di kamar"
Teman saya: "mksi marin"
Saya: "Yuhuu.... habis itu harus nyesel lho ya?! Karena malaikat mencabut nyawa kita lebih cepat dari satuan waktu terkecil.
Teman saya: "...................."
(original messages)

Teman saya ini sangat hobi dengan sepak bola walaupun dia dilahirkan sebai makhluk yang seharusnya senang melihat pagelaran tari atau demo resep masakan. Jam berapa pun ada pertandingan sepak bola, dia akan nonton. (agak lebay. sebenernya dia suka ketiduran).
Adakah yang salah dengan onton bola? Tentu saja. Minimal 2 x 45 menit plus 10 menit waktu kita habis sia-sia. bisa buat melahap 2 juz tuh.
"tapikan bisa buat refreshing. seru!"
Saya yakin sanggahan ini akan saya dengar dari orang yang benar-benar maniak bola. saya juga mau ngeles ah..
"Masak? bukannya bikin stres ya? selama 2 x 45 menit pikiran kita tegang menyaksikan 22 orang memperebutkan sebuah bola dan menanti ke gawang mana dia akan masuk. tambah stres lagi saat kenyataan mengharuskan kita merasakan kekecewaan yang teramat sangat karena tim yang kita dukung kalah."
"Kamu tidak akan bisa mengerti sensasi yang luar biasa saat menonton bola."
"Karena kamu memaklumkan dirimu untuk menikmatinya."
 Sudahlah tidak akan habis perdebatan ini jika di teruskan karena kita berbeda. bukan karena aku hamba yang taat sedang para pencinta bola itu hamba yang membangkang. sama sekali bukan. perbedaan itu terletak pada start kita.
Saya orang yang g suka bola. Tanpa perjuangan pun saya bisa menjauhinya. Bahkan tertarik pun tidak. Jadi, apakah ini nilai plus untuk saya? tentu saja Allah yang memberi kemudahan.
Untuk para pecinta bola. lihatlah... betapa ini adalah kesempatan besar untuk berjuang melawan keinginan yang dibisikkan oleh nafsu. Bukankah ini nilai Plus? (asal jangan malah terbawa untuk menikmatinya aja).
Berhentilah berpatok pada hasil. lihatlah proses yang mungkin dilalui sampai berguling-guling dan terjungkal-jungkal.
Mungkin akan kita temui nilai dua orang itu sama 90. Tapi apa artinya nilai 90 kalau tanpa belajar pun dia bisa mendapatkannya. bandingkan dengan orang kedua yang harus mengangkat nilai yang awalnya 30 menjadi 90. sungguh keberhasilan yang luar biasa bukan?
Setiap manusia diberi ujian pada sisi yang berbeda. kekurangan dan kelebihan yang berbeda pula. di sinilah kita dituntut untuk bijak.
Teman... jangan posisikan aku pada posisimu. Aku pun tak bisa mengharuskanmu berada di posisiku. Karena keadaan kita berbeda. fungsi kebersamaan kita adalah bagaimana kita saling mengambil hikmah untuk berjalan beriringan  menuju kebaikan yang sama. Mardhatillah....(akhir-akhir ini sering dengar kata ini dari teman. kebawa juga di tulisan)
(tulisan ini bukan bermaksud untuk memaklumi orang-orang yang suka nonton bola dan nggak merasa rugi melakukannya)


EmoticonEmoticon

Laman