Kamis, 24 Mei 2012

DENGAR TASBIH ALAM

Tags

Ketika kita melihat diri kita sendiri, kadang sering kita terlupa bahwa jasad yang menyertai kita ini sebenarnya bukan bentukan utuh yang terdiri dari satu komponen saja, namun tersusun atas struktur kecil yang jumlahnya milyaran. Struktur inilah yang biasa kita sebut dengan “sel”. Mata kita, telinga kita, kulit kita, bahkan rambut-rambut halus yang menyelimuti tubuh kita tersusun atas ribuan sel-sel yang saling berhubungan dan bekerja sama menjalankan fungsinya.
   
Allah telah menciptakan sedemikian rupa struktur sel sehingga meskipun ukurannya sulit kita lihat dengan kasat mata tetapi fungsinya memegang peranan yang sangat besar terhadap kondisi tubuh suatu makhluk hidup. Apabila keadaan sel-sel dalam tubuh kita baik, maka baik pula keadaan tubuh kita secara fisik. Begitu pula sebaliknya, jika di dalam sel-sel tersebut ada gangguan dan masalah maka kita akan merasakan fisiologis tubuh kita dalam kondisi yang tidak baik.
   
Di dalam sel itulah terjadi peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Proses-proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh kita, sejatinya adalah terjadi di dalam sel tersebut. Kita bergerak dan beraktivitas membutuhkan energi, energi itu di buat di dalam sel. Kita tumbuh menjadi besar, membutuhkan komponen penyusun tubuh yang baru, komponen-komponen penyusun tubuh tersebut juga dibuat di dalam sel. Sel terus menerus bekerja, menjaga agar tubuh kita tetap dalam kondisi yang baik. Meski tanpa kita sadari, dan sering kali tanpa kita syukuri pula.
   
Sel yang luar biasa tersebut juga dilindungi oleh struktur yang sangat luar biasa. Yaitu membran sel, suatu struktur yang melindungi sel dari lingkungan luarnya. Membran sel ini memegang fungsi yang sangat penting dalam menjaga kondisi sel. Ia menjadi jalan keluar masuknya zat-zat yang menuju maupun meninggalkan sel. Oleh karena itu, Allah menakdirkan membran sel tersebut memiliki sifat “selektif permeabel”, yang artinya ada beberapa molekul yang bisa dengan mudah melewatinya untuk menuju ke dalam sel, namun ada pula molekul yang sulit atau bahkan tidak bisa melewati membran sel tersebut sehingga tidak bisa masuk ke dalam sel.
   
Membran sel tidak pernah membiarkan sembarang molekul bisa dengan leluasa memasuki sel. Sebab apabila semua molekul bisa dengan mudah masuk ke dalam sel maka sel dapat mengalami gangguan, bahkan sel tersebut dapat menjadi tidak berfungsi karena kerusakan. Apabila sel-sel rusak maka kondisi tubuh kita juga akan terganggu. Misalnya saja apabila sel-sel mata kita rusak maka penglihatan kita akan terganggu.
   
Molekul-molekul seperti apakah yang dipersilakan oleh membran sel untuk masuk dengan mudah ke dalam sel? Ternyata hanya molekul yang sesuai sifatnya dengan sel sajalah yang diperbolehkan memasuki ke dalam sel oleh membran sel. Misalnya saja air, secara kimia air adalah molekul polar, yaitu molekul yang sesuai dengan karaktersitik sel maupun membran sel itu sendiri. Oleh karena itu membran sel akan mempersilakan molekul air tersebut untuk masuk ke dalam sel. Sebaliknya, molekul yang sifatnya berlawanan atau ukurannya terlalu besar tidak akan bisa dengan mudah memasuki sel. Contohnya adalah molekul gula yang ukurannya jelas lebih besar dari ukuran celah membran sel, dan sifatnya pun non-polar atau berlawanan dengan sifat membran sel tersebut, maka membran sel akan menahan molekul gula sehingga molekul gula tidak bisa masuk ke dalam sel. Terkecuali jika ternyata sel membutuhkan molekul gula tersebut, maka membran sel akan mempersilakan molekul gula untuk melewatinya, namun dengan didahului oleh mekanisme tertentu yang dilakukan oleh membran sel, bukan asal masuk saja ke dalam sel.
   
Begitulah tasbih yang dilakukan oleh membran sel, senantiasa menjadi penyaring demi menjaga kondisi sel. Ia tahu mana yang sesuai dan tidak sesuai untuk kebaikan sel, ia tahu mana yang harus diproses terlebih dahulu untuk memasuki sel dan mana yang bisa begitu saja masuk ke dalam sel.
   
Tanpa kita mengkomando sel-sel dan membran sel dalam tubuh kita, mereka senantiasa bekerja, tidak pernah mengeluh, terus menerus menjalankan fungsinya. Sungguh luar biasa Penciptanya..., sudahkah kita berterimakasih untuk semua itu?
   
Saat kita menilik kehidupan alam dan kehidupan sosial kita, ada yang menarik disana, pada keduanya ada sunatulloh yang terjadi. Yaitu bahwa jika terdapat suatu sistem dalam suatu lingkungan, maka lingkungan tersebut pasti akan memberikan pengaruh terhadap sistem di dalamnya. Tinggal bagaimana sistem itu bekerja, apakah akan membiarkan pengaruh lingkungan masuk ke dalam dirinya, atau akan menghalau pengaruh itu. Yang terpenting adalah adanya proses disana. Proses memilah-milah mana yang sesuai atau tidak sesuai. Seperti yang telah dilakukan oleh membran sel dalam tubuh kita.
   
Termasuk dalam kehidupan kita sebagai suatu bangsa, bangsa Indonesia. Bangsa kita adalah suatu sistem, dimana dunia adalah lingkungannya. Lingkungan tersebut diwarnai oleh karakteristik negara adidaya yang menguasai dunia. Karena negara yang kuatlah yang mampu memegang kendali dunia dan memegang kendali bangsa-bangsa lain.
   
Sudah bukan menjadi rahasia, bahwa pemegang kendali dunia saat ini adalah bangsa-bangsa yahudi, dengan kendaraan berupa Amerika dan negara-negara sekutunya. Para zionis itu berusaha untuk mempengaruhi bangsa lain agar senantiasa takluk pada mereka. Begitu banyak siasat dan konspirasi yang mereka lakukan untuk memasukkan ideologi, ajaran dan pemikiran mereka pada bangsa lain. Dan boleh dikatakan bahwa progres mereka sangat bagus. Buktinya, lihat saja pemuda-pemudi indonesia saat ini. Di negara yang paling banyak penduduk muslimnya tetapi kepribadian, sikap dan tingkah laku generasi mudanya sangat jauh dari syariat islam. Telinga mereka lebih nyaman mendengar syair-syair lagu yang ditayangkan di media publik dari pada mendengar lantunan ayat-ayat al-Qur’an. Bibir mereka lebih banyak untuk berdendang dari pada dzikrulloh. Mereka malu menutup aurat, dan malu menjadi muslim. Sungguh orang yahudi tidak kecewa akan hasil usaha yang mereka perjuangkan selama ini. Sungguh mereka bahagia melihat kondisi kita saat ini. Karena sesuai dengan salah satu point yang dihasilkan dalam konferensi yahudi di Yerusalem pada tahun 1924, bahwa mereka tidak butuh membuat orang islam “keluar” dari agamanya, tetapi mereka cukup membuat orang islam “jauh” dari agamanya. Dan itulah pemandangan yang kita lihat saat ini. Salah satu contohnya, andaikan kita bertanya pada setiap muda-mudi yang tengah menonton konser-konser musik seraya mengelu-elukan idolanya itu, apa agama mereka, pasti sebagian besar mereka mengaku muslim. Tapi kenyataannya mereka bahkan tidak mengenal agama mereka sendiri, begitu jauh dari millah islam. Itulah salah satu keberhasilan yahudi : Degradasi moral.
    Tetapi apakah cukup disini ketaklukan kita pada yahudi........?
    Tidak!!! Karena kita punya pemuda islam!
   
Pemuda islam, keberadaanya bak “membran sel” bagi kehidupan kita. Ia mampu memilah, menyaring dan memproses segala hal termasuk kebudayaan dari luar. Ia tak akan membiarkan begitu saja pengaruh buruk masuk dengan leluasa ke dalam kehidupan mereka. Karena mereka punya patokan, yaitu al-Qur’an dan Hadits. Tiadalah patokan dan rujukan terbaik selain al-Qur’an dan Hadits. Itulah yang membuat pemuda islam tetap gagah berdiri tanpa tergoyahkan oleh pengaruh budaya asing yang tak sesuai syariat islam.
   
Seperti yang telah Allah serukan dalam suratnya, Al-Baqoroh: 120. “yahudi dan nasrani tidak akan rela kepadamu sebelum kamu mengikuti millah mereka. Katakanlah ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, maka tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah”
   
Dari ayat di atas, dapat kita ketahui bahwa yahudi dan nasrani memang akan selalu berusaha membuat kita mengikuti ajaran meraka. Tetapi tidak hanya berhenti sampai di situ, melainkan Allah telah memberikan titik terang bahwa kita dapat menghalau, melawan bahkan mengalahkan yahudi dan nasrani yaitu jika kita senantiasa mengikuti petunjuk Allah.
   
Dan hal inilah yang dilakukan oleh pemuda muslim. Dengan selalu berpegang teguh pada petunjuk Allah, Al-Qur’an dan Hadits, keyakinan dan kepribadian mereka tak akan tergoyahkan. Pengaruh-pengaruh degradasi moral yang ditiupkan oleh bangsa yahudi, tak akan menodai jiwa mereka. Merekalah barisan yang tak tertembus peluru-peluru dan ranjau tipu muslihat yahudi.
   
Namun ada PR penting yang perlu digarap para pemuda muslim, yaitu merangkul pemuda-pemuda Indonesia lainnya agar tidak lagi jauh dari agamanya. Melakukan pendekatan dan persuasi pada kawan-kawan mereka, dengan cara-cara yang ikhsan dan sesuai perkembangan psikologi mereka, agar ajakan mereka mudah diterima oleh kawan-kawan mereka. Sehingga dengan hal itu, akan semakin tebal “membran” dalam kehidupan kita. Semakin tebal, kokoh dan kuat barisan-barisan penghalau ajaran yahudi yang selama ini mendegradasi moral kita sebagai umit muslim dan bangsa Indonesia.
Allahu a’lam bishshowab.



Oleh:   Purwanti Pratiwi Purbosari
Pendidikan IPA KKT 2012
(11312279011)


EmoticonEmoticon

Laman